Masih Yakin Micin Bikin Bodoh? Ada yang Lebih Heboh!?





Biasanya, untuk mendapatkan makanan yang kenikmatan rasanya nendang maksimal, beragam bumbu ditambahkan sebagai pelengkap cita rasanya. Diantaranya adalah penambahan Monosodium Glutamat (MSG), yang biasa disebut Micin dan garam. 

Mengulas mengenai micin, sempat viral olok-olokan tentang generasi jaman now yang dikaitkan antara kebodohan dengan konsumsi micin. Tak hanya disinyalir sebagai penyebab kebodohan saja, MSG ini juga dianggap biang terjadinya hipertensi hingga penyakit jantung. Benarkah demikian?

Menurut Prof. Hardinsyah, MS selaku Ketua Umum PERGIZI Indonesia, asumsi yang selama ini berkembang di kalangan masyarat mengenai MSG tidak benar. Malahan, MSG dapat menurunkan asupan sodium dengan menekan penggunaan NaCL atau garam dapur.

Selain itu, kandungan dalam penyedap rasa tersebut, bisa menambah nafsu makan bagi pasien lansia dan sifatnya mudah dicerna oleh sistem metabolisme dalam tubuh. 

Jika dibuat perbandingan dengan garam dapur biasa, kandungan natrium pada Monosodium Glutamat hanya 12%. Sedangkan pada garam, ditemukan angka 36%. 

Lantas, apakah dampak mengkonsumsi natrium?

Natrium terkandung dalam banyak makanan, terutama pada garam dapur. Manusia membutuhkan zat ini supaya keseimbangan cairan tubuh terjaga dengan baik. Tak hanya itu saja, unsur ini juga dibutuhkan untuk berfungsinya saraf dan otot. 

Bila pemakaian dalam takaran yang berlebih, natrium, yang ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada tahun 1807, bisa menimbulkan gangguan pada ginjal. Bahkan kemungkinan mengakibatkan tekanan darah tinggi. 
Setelah mengetahui perbandingan kandungan natrium pada micin dan garam dapur, tentu secara kasar kita dapat menyimpulkan bahwa micin, yang selama ini kerap dijadikan kambing hitam atas sebuah kebodohan, ternyata lebih aman dibandingkan dengan garam dapur. 
Lagi, hasil dari sebuah penelitian, di negara yang dipimpin oleh uncle Trump, rata-rata konsumsi MSG masyarakat disana mencapai kurang dari 1 gram per orang per hari. 
Sedangkan di Jepang, konsumsi zat ini lebih besar lagi. Yakni 2 gram per orang per hari. 
Meski tidak semua diteliti, namun untuk penduduk Indonesia yang sempat dijadikan sebagai bahan analisis, tepatnya Jakarta dan Bogor, rata-rata konsumsi MSG pada kisaran 0,6 gram per orang per hari. 

Andai saja micin dianggap sebagai penyebab utama kebodohan, seharusnya orang Amerika dan Jepang menempati urutan pertama. Buktinya daya saing sumber manusianya nggak ada masalah. 

Saya belum pernah dengar ada kasus orang Amerika datang ke dukun dengan niat menggandakan uangnya. 

Nun jauh dimato, disebuah negeri entah berantah, pernah ada kejadian sosok perempuan dengan title berderet dan fantastis, malah jadi pengikut Kanjeng Dimas Taat Lalu Lintas. Melas!!!

Lagian, jaman now kok masih percaya dengan cara-cara seperti itu. Kalau mau kaya itu ya kerja. Bukan datang ke dukun dengan harapan jadi kaya secara instan. Sungguh memalukan!





Sumber : https://www.kaskus.co.id/thread/5a692aad1ee5df12338b4568/masih-yakin-micin-bikin-bodoh-ada-yang-lebih-heboh/?ref=postlist-21&med=top_thread

Sumber gambar : Google
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==